Dalam rangka memperkuat keterampilan peserta didik terkait dunia kerja dan pengembangan diri, SMKS 2 Kosgoro payakumbuh melaksanakan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema keberkerjaan. Kegiatan ini melibatkan simulasi wawancara kerja dan sesi refleksi diri yang dikenal dengan istilah “Sungai Kehidupan.” Kegiatan ini bertujuan untuk menyiapkan siswa menghadapi dunia kerja sekaligus menggali potensi diri yang mereka miliki.

“Sungai Kehidupan”: Refleksi Diri dalam Bentuk Visual

Bagian pertama dari kegiatan ini adalah sesi yang disebut “Sungai Kehidupan.” Pada sesi ini, siswa diajak untuk membuat representasi visual tentang perjalanan hidup mereka hingga saat ini, layaknya sungai yang mengalir. Konsep ini digunakan untuk mengajak peserta merefleksikan pengalaman hidup mereka, termasuk rintangan dan pencapaian yang telah mereka lalui.

Setiap siswa menggambarkan “sungai” mereka di atas kertas besar, di mana mereka diminta untuk menandai momen-momen penting dalam hidup, mulai dari tantangan, kesulitan, hingga kesuksesan yang pernah diraih. Aliran sungai ini melambangkan perjalanan hidup yang tidak selalu mulus, namun dipenuhi dengan pelajaran berharga yang membentuk karakter dan pola pikir.

Tujuan dari “Sungai Kehidupan” ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengenali kekuatan pribadi, mengenang perjuangan yang telah mereka lewati, serta merenungkan tujuan hidup dan karier yang ingin mereka capai di masa depan. Refleksi semacam ini membantu mereka lebih siap dalam menghadapi dunia kerja dan tantangan kehidupan.

“Sungai Kehidupan mengajarkan kami untuk menghargai setiap fase hidup, bahkan yang sulit sekalipun,” ujar salah satu peserta. “Kami bisa melihat bahwa kegagalan adalah bagian dari proses yang membawa kami lebih dekat ke tujuan.”

Simulasi Wawancara Kerja: Mempersiapkan Siswa Menghadapi Dunia Kerja

Setelah menyelesaikan sesi refleksi, kegiatan dilanjutkan dengan simulasi wawancara kerja. Simulasi ini dirancang untuk memberi siswa pengalaman langsung mengenai bagaimana menghadapi wawancara kerja, yang merupakan salah satu aspek penting dalam proses melamar pekerjaan. Pada simulasi ini, siswa berperan sebagai pencari kerja yang sedang melamar di perusahaan atau institusi tertentu, sementara para guru dan staf bertindak sebagai pewawancara.

Sebelum simulasi dimulai, siswa diberikan materi tentang bagaimana mempersiapkan diri dalam wawancara kerja, termasuk hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum wawancara, cara menjawab pertanyaan-pertanyaan umum, serta etika dan bahasa tubuh yang baik selama proses wawancara berlangsung.

Beberapa aspek yang diajarkan dalam simulasi ini meliputi:

  1. Persiapan Diri: Siswa diajari tentang pentingnya mempelajari profil perusahaan sebelum wawancara, serta memahami posisi yang dilamar. Mereka juga dibimbing untuk menyiapkan dokumen penting seperti CV dan surat lamaran dengan baik.
  2. Pertanyaan Umum dalam Wawancara: Siswa belajar menjawab pertanyaan-pertanyaan umum seperti “Apa kelebihan dan kekurangan Anda?”, “Mengapa Anda tertarik bekerja di perusahaan ini?”, dan “Bagaimana Anda menangani situasi sulit di tempat kerja?”
  3. Etika dan Penampilan: Siswa dibekali pengetahuan tentang bagaimana berpakaian yang sopan dan profesional, serta menjaga sikap dan etika selama wawancara. Mereka juga diajari pentingnya komunikasi non-verbal, seperti kontak mata, senyum, dan postur tubuh yang terbuka.
  4. Teknik Menjawab STAR (Situation, Task, Action, Result): Siswa diperkenalkan pada metode STAR, di mana mereka diminta menceritakan sebuah situasi di masa lalu, tugas yang dihadapi, tindakan yang diambil, dan hasil yang dicapai. Teknik ini berguna untuk memberikan jawaban yang terstruktur dan jelas ketika menghadapi pertanyaan tentang pengalaman kerja atau tantangan yang pernah dihadapi.

Simulasi ini disambut baik oleh para siswa, yang merasa lebih percaya diri setelah mendapatkan pengalaman berlatih wawancara secara langsung. “Saya merasa lebih siap setelah mengikuti simulasi ini. Pertanyaan-pertanyaannya menantang, tapi sekarang saya tahu bagaimana menjawabnya dengan lebih baik,” kata seorang siswa yang berpartisipasi.

Manfaat Kegiatan P5 Keberkerjaan bagi Siswa

Kegiatan ini tidak hanya memberikan siswa kesempatan untuk mempersiapkan diri memasuki dunia kerja, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri dan kesadaran akan potensi diri yang mereka miliki. Melalui “Sungai Kehidupan,” siswa dapat lebih memahami perjalanan hidup mereka, belajar dari tantangan yang pernah dihadapi, dan memproyeksikan masa depan yang mereka inginkan.

Sementara itu, melalui simulasi wawancara kerja, mereka memperoleh wawasan praktis mengenai proses rekrutmen, serta bagaimana cara mempresentasikan diri dengan baik di hadapan pewawancara. Kegiatan semacam ini sangat penting untuk meningkatkan kesiapan siswa menghadapi dunia kerja yang penuh dengan persaingan.

Selain itu, kegiatan ini juga membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan komunikasi, pengendalian diri, dan kemampuan berpikir kritis. Semua keterampilan ini sangat dibutuhkan dalam dunia kerja yang semakin dinamis dan kompetitif.

Kesimpulan

Projek P5 Keberkerjaan dengan tema “Sungai Kehidupan” dan simulasi wawancara kerja adalah salah satu langkah nyata dalam mempersiapkan siswa untuk menghadapi masa depan yang lebih baik. Kegiatan ini tidak hanya membekali mereka dengan keterampilan teknis, tetapi juga memotivasi mereka untuk merenungkan perjalanan hidup dan merencanakan masa depan yang sesuai dengan aspirasi dan potensi mereka.

Dengan adanya kegiatan semacam ini, diharapkan para siswa bisa lebih siap menghadapi dunia kerja, sekaligus tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan percaya diri dalam mengejar impian mereka.